Jakarta, 20 Juli 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan signifikan, mencapai Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Pelemahan ini mencerminkan tekanan ekonomi domestik dan global yang mempengaruhi stabilitas mata uang Garuda.CNBC Indonesia+2CNBC Indonesia+2CNBC Indonesia+2CNN Indonesia+1CNN Indonesia+1
Faktor Penyebab Pelemahan Rupiah
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pelemahan rupiah antara lain:
-
Penguatan Dolar AS: Kebijakan moneter AS yang lebih ketat dan data ekonomi AS yang solid meningkatkan permintaan terhadap dolar AS, menyebabkan mata uang ini menguat terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.
-
Defisit Neraca Perdagangan: Impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor menyebabkan defisit neraca perdagangan, meningkatkan permintaan terhadap dolar AS untuk pembayaran impor.
-
Aliran Modal Asing: Ketidakpastian ekonomi global dan domestik membuat investor asing menarik dananya dari pasar Indonesia, mengurangi pasokan dolar AS di pasar domestik.
Respons Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar guna mendukung perekonomian nasional. BI melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mengurangi volatilitas nilai tukar dan memastikan rupiah tetap kompetitif.
Proyeksi Ke Depan
Analis ekonomi memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan terus menghadapi tekanan dalam waktu dekat. Namun, dengan kebijakan yang tepat dan stabilitas ekonomi domestik yang terjaga, diharapkan rupiah dapat kembali menguat di masa mendatang.