“Heboh! Pemuda Asal Makassar Bangun Perpustakaan dari Sampah Plastik, Viral di Media Sosial”
12 Juli 2025
Makassar — Seorang pemuda asal Makassar bernama Ilham Maulana (26) menjadi perbincangan hangat warganet setelah aksinya membangun perpustakaan mini dari 100% material sampah plastik daur ulang viral di berbagai platform media sosial. Proyek tersebut dinamai “Pustaka Hijau”, dan telah berdiri kokoh di Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Video dokumentasi proses pembangunan yang diunggah di akun TikTok @ilmhijau ditonton lebih dari 10 juta kali hanya dalam dua hari, dan menuai pujian dari aktivis lingkungan serta komunitas pendidikan.
Konsep Inovatif: Buku dan Daur Ulang
“Pustaka Hijau” dibangun selama empat bulan menggunakan lebih dari 2,5 ton sampah plastik yang dikumpulkan dari pasar tradisional, sungai, dan pantai sekitar. Dinding perpustakaan terbuat dari ecobrick (botol plastik diisi sampah padat), dan atapnya menggunakan panel surya hasil donasi komunitas.
Ilham menggabungkan dua hal yang ia cintai sejak kecil: lingkungan dan literasi.
“Saya ingin anak-anak di kampung bisa baca buku dan sadar pentingnya jaga bumi,” ujar Ilham dalam wawancara dengan media lokal.
Dampak Positif untuk Masyarakat
Kini perpustakaan tersebut memiliki lebih dari 800 buku donasi dan setiap sore dikunjungi puluhan anak dari kampung sekitar. Kegiatan rutin seperti kelas membaca, belajar menulis cerita, dan daur ulang kreatif menjadi agenda komunitas.
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan menyatakan akan membantu replikasi konsep ini di 10 titik lainnya dalam waktu dekat.
Reaksi Netizen dan Tokoh Publik
Tagar #PustakaHijauMakassar merajai trending X (Twitter) hari ini. Banyak yang menyebut Ilham sebagai “Pahlawan Masa Kini” karena memberi contoh nyata soal aksi bukan hanya opini.
Influencer seperti Jerome Polin, Cinta Laura, dan Gita Savitri turut membagikan ulang videonya dengan caption apresiatif.
Kesimpulan
Ilham Maulana membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan sederhana. Dengan perpustakaan dari sampah plastik, ia tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga membuka jendela ilmu bagi generasi muda. Viral bukan karena sensasi, tapi karena inspirasi.
