Pada pertengahan Agustus 2025, wilayah Pati, Jawa Tengah, diguncang oleh salah satu unjuk rasa paling besar dalam sejarah kabupaten ini. Aksi dimulai pada 10 Agustus dan mencapai puncaknya pada tanggal 13 Agustus 2025, ketika lebih dari 85.000 hingga 100.000 masyarakat turun ke jalan—menjadikannya gelombang protes terbanyak di Pati hingga saat ini Wikipedia.
Pemicunya adalah rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250%, yang merupakan kenaikan terbesar dalam 14 tahun terakhir. Kebijakan ini disebut tidak melibatkan dialog dengan masyarakat, dan ditengarai sebagai keputusan sepihak Bupati Sudewo yang justru memperparah ketidakpercayaan publik Wikipedia.
Awalnya damai, aksi berubah panas ketika pendekatan pemerintah dianggap provokatif. Bupati Sudewo pernah menantang masyarakat untuk melakukan demonstrasi—menyatakan akan menerima aksi sebanyak 5.000 atau bahkan 50.000 orang—yang memicu kemarahan publik karena dinilai sarkastik dan tak peka Wikipedia+1.
Pada puncaknya, massa membanjiri Alun‑Alun Pati dan Pendopo Kabupaten. Banyak warga dari desa-desa terpencil datang dengan truk sejak dini hari. Dalam suasana penuh kegigihan, demonstran membawa bendera merah-putih, poster protes, dan menyuarakan tuntutan mereka: pencabutan kenaikan pajak, pengunduran diri Bupati, penghentian renovasi alun-alun, jumbotron, dan pengembalian tenaga medis yang diberhentikan Wikipedia.
Petugas keamanan—terdiri dari 2.684 personel gabungan kepolisian dan TNI—kemudian dikerahkan. Beberapa pejabat, termasuk Kapolres Pati dan komandan Kodim, menyambut massa dengan megafon, memberi aba-aba “Hidup rakyat!” sembari berjanji akan hadir untuk menyalurkan aspirasi mereka ke DPRD sindonews.com+15Wikipedia+15detik.com+15.
Namun, situasi memanas jelang siang ketika Bupati tak juga menemui pendemo. Bentrok pun pecah: polisi melepaskan tembakan gas air mata, sebagian demonstran membalas dengan melempari batu dan membakar mobil kepolisian. Toko-toko di sekitar alun-alun tutup, memberi kesan kota seperti lumpuh Wikipedia.
DPRD Pati kemudian menggunakan hak angket mereka untuk menyelidiki kebijakan dan perilaku Bupati Sudewo. Akhirnya, rencana kenaikan PBB-P2 dibatalkan, menandai kemenangan simbolis bagi masyarakat—begitu pun mulai terbuka peluang pengusutan terhadap sang bupati Wikipedia.
Inti Ringkasan Berita:
-
Lokasi & Waktu: Pati, Jawa Tengah — unjuk rasa berlangsung 10–13 Agustus 2025.
-
Pemicu: Rencana kenaikan PBB-P2 hingga 250%, dan kebijakan pemerintah daerah dinilai arogan dan tak inklusif.
-
Partisipan & Tuntutan: Ribuan warga dari kalangan petani, pelajar, pedagang, menuntut pencabutan kebijakan, mundurnya bupati, dan penghentian proyek kontroversial.
-
Pencegahan: pengerahan besar kekuatan keamanan, respons simbolik pemerintah, hingga bentrokan.
-
Hasil Akhir: Pembatalan pajak, dimulainya penyelidikan DPRD lewat hak angket.